Bung Karno begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
“Pating greges” (tidak enak badan, demam), keluh Bung Karno setelah dibangunkan dokter kesayangannya.
Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi.
Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta.
Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah.
“Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!”, ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati.
Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih.
Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya. Masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai…
2. Proklamasi
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada pancaragam.
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada pancaragam.
Tiang bendera pun dibuat dari batang
bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang
upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara
sekaral yang dinanti-nanti selama lebih dari tiga ratus tahun!
3. Menteri Pribumi Pertama
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar “orang Indonesia asli”. Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945.
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar “orang Indonesia asli”. Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945.
Itu berarti, mereka pernah menjadi warga
Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik
Indonesia memang belum ada saat itu.
“Orang Indonesia asli” pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung
(lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri
Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).
4. Pulau Kalimantan
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia.
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia.
Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia.
Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).
************************
Info unik lainnya:
Hubungan antara revolusi Indonesia dan Hollywood, memang dekat. Setiap 1 Juni, selalu diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila semasa Presiden Soekarno.
Hubungan antara revolusi Indonesia dan Hollywood, memang dekat. Setiap 1 Juni, selalu diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila semasa Presiden Soekarno.
Pada 1956, peristiwa tersebut “hampir secara kebetulan” dirayakan di sebuah hotel Hollywood.
Bung Karno saat itu mengundang aktris legendaris, Marilyn Monroe,
untuk sebuah makan malam di Hotel Beverly Hills, Hollywood. Hadir di
antaranya Gregory Peck, George Murphy dan Ronald Reagan (25 tahun
kemudian menjadi Presiden AS).
Yang unik dari pesta menjelang Hari Lahir
Pancasila itu, adalah kebodohan Marilyn dalam hal protokol. Pada pesta
itu, Maryln menyapa Bung Karno bukan dengan “Mr President” atau “Your
Excellency”, tetapi dengan “Prince Soekarno!”
************************
Judul pidato 17 Agustus 1964, “Tahun Vivere Perilocoso” (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul sebuah film The Year of Living Dangerously.
Film tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan asing di Indonesia pada 1960-an.
Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori film asing!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar